Masih dikutip dari cuitan akun twitter yang sama yakni @underthebreach yang mengaku sebagai layanan pengawasan dan pencegahan kebocoran data asal Israel.
Kembali merilis sebuah informasi dimana hacker yang sama telah mengclaim sebuah data yang dicuri sebanyak 91 Juta akun yang dijual disebuah marketplace di darknet dengan harga $5000 atau setara 73 Juta rupiah.
https://twitter.com/underthebreach/status/1256686160304357382 |
Data yang bocor jauh dari isu pertama sekitar 15 Juta akun, untuk data tersebut masih sama berupa email, username, nama, password, tanggal lahir, dan sebagainya.
Buntut dari kasus ini akan berlangsung lama terutama pada user dan seller yang sekarang yang bisa saja menerima serangkaian penipuan email seperti yang terlihat sebelumnya di mana penjahat cyber menggunakan kata sandi nyata korban dari pencurian data untuk melakukan pemerasan dan penipuan terkait pencurian identitas.
Dilansir darin cnnindonesia.com pihak Tokopedia juga sudah mengkonfirmasi adanya upaya pencurian data tersebut. Dan meskipun pihak Tokopedia mengclaim bahwa password hash tetap bisa terlindungi, namun disarankan untuk tetap mengganti password akun Tokopedia kalian maupun akun-akun yang lain yang serupa bila mana tidak ingin terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.